Miris, kasihan, dan ngeri rasanya melihat kehidupan masyarakat kita akhir - akhir ini. Terutama kehidupan tentang anak - anak. Bagaimana tidak, setelah menyaksikan kejadian itu langsung di depan mata. Lalu otak mulai merenung sejenak 'mengapa harus begitu?'..... Di jaman modern begini, saat kebanyakan anak kecil bermain permainan baru seperti Playstation, Game Online, Internet, dll. Ternyata masih banyak diantara mereka yang suka bermain permainan tradisional....layang - layang.
Suatu hari waktu kami yang terdiri dari beberapa orang sedang menaiki mobil menuju suatu daerah di pinggiran kota, seorang anak kecil melintas beberapa puluh meter di depan mobil kami. Sambil berlari, dia menegadah melihat sesuatu di atasnya. Apakah yang dia kejar itu?? Ternyata layang - layang putus, rupanya masih banyak anak kecil saat ini yang masih suka dengan mengejar layang - layang. Merupakan kepuasan tersendiri bagi mereka mengejar layang - layang dan mendapatkannya dengan penuh keringat daripada membeli layang - layang baru.
Kembali pada kejadian tadi, saking asyiknya mengejar layang - layang. Entah sadar atau tidak anak kecil itu langsung saja 'nyelonong' menyebrang jalan raya yang agak ramai.....
Kejadian ini terjadi begitu cepat di depan mata kami yang ikut menyaksikan hal tersebut, lalu datang pengendara motor menyalip kendaraan kami dan menuju ke arahnya dengan kecepatan tinggi. Tanpa peringatan lebih dahulu, si anak kecil tadi tertabrak lalu terpelanting ke ruas jalan lain.
Entah mengapa harus demikian akhir dari kejadian tersebut, begitu anak itu terpelanting setelah ditabrak motor tadi dan jatuh di sisi kanan jalan, tiba - tiba mobil yang ada di depan kami dari arah berlawanan langsung saja menggilas tubuh kecilnya, seketika itu juga adik kecil itu meninggal di tempat.... Oh, dik kenapa harus kau yang ada di sana....
Kami pun berhenti, melihat dari dekat bagaimana kondisi anak kecil tersebut dari dekat. Setidaknya ada hal yang bisa kami bantu, meskipun kami rasa sudah terlambat. Dan ternyata memang benar, anak itu sudah tidak bernyawa..... Beberapa saat kemudian, datang seorang wanita menuju kerumunan orang - orang yang melihat korban 'tak berdosa' itu. Dia histeris lalu menangis, wanita itu adalah ibunya.... Tentu kita bisa merasakan bagaimana kesedihan seorang ibu ketika menyaksikan anaknya telah menjadi mayat.
Peristiwa itulah yang kadang kala membuatku merenung, dan saya bagikan pada pembaca sekalian. Mengapa harus sampai demikian adanya.....
Disaat banyak anak kecil saat ini bermain Playstation dan sebagainya sambil duduk, sebagian anak lain masih ada yang memilih mengejar layang - layang.
Pernahkah anda berpikir, dampak buruk permainan anak - anak saat ini dibandingkan dengan permainan tradisional lainnya.
Manakah yang anda pilih untuk anak - anak anda, tradisi atau teknologi jika mengacu pada kejadian nyata di atas???
1 comments:
Benarkah dampak buruk teknologi lebih ringan dari dampak buruk tradisi??
Suatu hari kita akan menemukan sendiri jawabannya.
Post a Comment
Silakan Berkomentar Di Sini Dengan Syarat :
1. Komentar anda tidak menyinggung SARA
2. Berikan komentar yang membangun, bukan yang semena-mena
3. Tersenyumlah sambil mengetikkan 'comment'
Bagi yang hanya sekedar 'blogwalking' di sini, silakan tinggalkan keterangan web title dan URL anda.
Hormat Saya,
Arifin